Di sejumlah lukisan, sosok Napoleon  Bonaparte digambarkan dalam pose miring menyembunyikan tangan kanannya.  Sementara lukisan wajah Ratu Elizabeth I tidak ada satupun yang  menampakkan giginya. Penyakit apa yang disembunyikan oleh kedua tokoh tersebut ?
 Detail  dalam pose-pose legendaris itu seringkali terabaikan, namun memicu rasa  penasaran bagi sebagian orang. Berbagai teori bermunculan, namun tidak  semuanya dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Di  antara berbagai spekulasi yang berkembang, ada yang menyebutkan bahwa  pose kedua tokoh tersebut dalam lukisan terkait dengan kondisi  kesehatan. Telapak tangan kanan Napoleon menahan sakit karena mengidap  kanker lambung, sementara Ratu Elizabeth I menutup mulut karena giginya  rusak.
Napoleon Bonaparte (1769-1821)
Tokoh  militer dari Prancis yang sempat menguasai hampir seluruh dataran Eropa  ini punya pose andalan di setiap lukisan. Selain berdiri dengan posisi  agar menyamping, telapak tangannya selalu berada di balik jubah  kebesarannya.
Dugaan  paling umum adalah soal kebudayaan pada saat itu, bahwa wibawa seorang  pejabat ditunjukkan dengan tidak menampakkan telapak tangannya. Dugaan  berikutnya adalah Napoleon menyelipkan tangan kanan untuk memegangi  arloji di kantong dalam jubahnya.
Namun  ada teori lain mengatakan, Napoleon mengidap dermatitis kronis yang  membuat tangannya selalu merasa gatal dan menjadi rusak karena sering  digaruk. Jika teori itu benar, maka wajar bila sang pemimpin tidak ingin  kehilangan wibawa karena ketahuan punya penyakit kulit.
Dikutip  dari Medscape, Minggu (30/5/2010), riwayat medis Napoleon menunjukkan  bahwa ia juga mengidap kanker di lambung. Penyakit ini membuatnya  mengalami sakit yang luar biasa di bagian perut. Diduga, ia selalu  menggunakan tangan kanannya untuk memegangi bagian yang sakit tersebut.
Ratu Elizabeth I (1533-1603)
Penguasa  Inggris dan Irlandia sejak tahun 1558 ini termasuk salah satu tokoh  yang cukup bawel untuk urusan lukisan. Jika ada yang menurutnya tidak  bagus, ia tak segan-segan untuk meminta lukisan tersebut dihancurkan.
Alhasil,  ia selalu tampak mempesona dalam setiap lukisan yang menggambarkan  sosok dirinya. Uniknya, tidak ada satupun lukisan yang menampilkan ia  tersenyum begitu lebar hingga giginya kelihatan.
Dikutip  dari Historic-uk, Minggu (30/5/2010), sang ratu memang elok rupawan  pada masa mudanya. Namun menginjak usia 64 tahun, ia mulai kehilangan  kepercayaan diri dan menganggap orang berlebihan jika mengatakannya  cantik.
Pada  usia 67 tahun, hidungnya melengkung dan keriput mulai memenuhi  wajahnya. tapi itu tak seberapa, sebab yang paling parah adalah giginya.  Bagian tersebut keropos dan menghitam karena sang ratu memang dikenal  sebagai penggila kembang gula.
Sejak  saat itulah ia tidak ingin giginya terlihat, sehingga lebih suka  dilukis dengan mulut terkatup. Kondisi itu harus diterimanya sebagai  kekurangan, sebab pada saat itu gigi yang membusuk masih sulit untuk  diobati.
Tak  hanya itu, make up tebal pada wajahnya yang sebagian besar menoleh ke  kiri di setiap posenya juga bukan tanpa alasan. Pada tahun 1562, ia  terkena cacar air yang meninggalkan bekas luka di wajah bagian kirinya.
ijin copas ya ;)
ReplyDelete